Event dan Pariwisata Olahraga: Organizer dan Pemerintah Daerah Perlu Lebih Komunikatif

- 18 Agustus 2023, 17:23 WIB
Menyusun narasi positif saat terjadi hal yang tidak diinginkan adalah krusial dilakukan pemerintah daerah.
Menyusun narasi positif saat terjadi hal yang tidak diinginkan adalah krusial dilakukan pemerintah daerah. /Anggun Nugraha/Image: Andrey Kremkov on Unsplash

Sport-Tourism.ID – Salah satu risiko sebuah penyelenggaraan event olahraga jenis apapun ialah adanya cidera baik itu ringan maupun berat. Terkena pantulan bola di tepi lapangan volley ball ataupun terpuruk masuk jurang saat trail running, merupakan rentang risiko yang dihadapi semua pihak; individu yang bersangkutan, tim dan manajemen olahraga, penyelenggara acara, tim medis, media, sponsor, bahkan pemerintah daerah pun akan menjadi lingkaran target saat insiden terjadi.

Dari sekitar 30 event olahraga sejak Agustus hingga Desember 2023 di redaksi Sport-Tourism.ID  yang didominasi oleh cabang lari dan balap sepeda, baik itu lari fun run hingga trail running, atau dari sepeda plesiran hingga audax dan downhill, hampir tidak ada satupun yang menyediakan media center khusus untuk pra-event dan pasca event. Tentu tim medis dan tim media khususnya sosial media dapat dilihat hampir semua lengkap. Namun pada saat media yang tertarik untuk meliput atau turut memberitakan event, komunikasi seringkali terjadi satu arah saja karena absennya media center.

Baca Juga: Bali Ultra Trail 2023 Besok: 19-20 Agustus 2023 di Kintamani

Tak hanya kejadian buruk yang perlu menjadi perhatian, tapi setiap update kejadian sebuah kegiatan event layaknya diberitakan karena memiliki nilai pemberitaan, nilai ekonomi dan berita, dan juga nilai sosial dan budaya serta kebangsaan yang juga disebarkan dalam pemberitaan.

Bakohumas bagian penting pemerintah pusat dan berkaitan dengan pemerintahan daerah dalam saling menyampaikan informasi.
Bakohumas bagian penting pemerintah pusat dan berkaitan dengan pemerintahan daerah dalam saling menyampaikan informasi. Image: Kemenparekraf/ Baparekraf

“Hal yang pertama berkaitan isu yang banyak dibahas di kalangan masyarakat, biasa kita sebut dengan isu-isu viral, baik dari segi manajemen krisis, kebencanaan, maupun perilaku wisatawan yang tidak sepantasnya, ini perlu ditangani segera, dan negara harus hadir dengan strategi komunikasi yang gerak cepat, gerak bersama, dan gaspol,” papar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno di Jakarta, Selasa, 15 Agusuts 2023 lalu. Hal tersebut dipaparkan pada acara Forum Bakohumas yang membawakan tema “Manajemen Komunikasi Krisis di Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.”

Baca Juga: Menparekraf: HUT RI ke-78 Momentum Pariwisata Indonesia Melalui Sederetan Event Sport Tourism Internasional

Menteri Sandiaga menyampaikan bahwa kehadiran Bakohumas sebagai duta komunikasi merupakan implementasi nyata sebuah komitmen menyampaikan informasi dua arah dalam kondisi apapun, terutama dalam tantangan yang memerlukan narasi yang bijak. Seperti diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo pada awal pemerintahan, Bakohumas secara konstitusi memiliki kewajiban memberikan informasi kepada masyarakat. Kegiatan yang berlangsung di sebuah daerah tentunya harus diketahui secara resmi oleh pemerintah daerah.

Mengingat keterkaitan komunikasi yang harus lancar dari tingkat daerah hingga pusat, dan pentingnya penanganan komunikasi krisis yang akan melibatkan hampir semua pemangku kepentingan di berbagai tingkat pemerintahan, maka organizer sudah sepatutnya dapat menyediakan pusat informasi atau pusat media beserta jajaran petugasnya yang kompeten untuk dapat memutakhirkan berita terkait sebuah event, terutama event olahraga di sebuah destinasi pariwisata yang diikuti peserta dalam dan luar negeri.

Halaman:

Editor: Anggun Nugraha

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah